Pengertian
» Manajemen adalah ilmu atau seni tentang
bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif dan rasional untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (AA. Gde Muninjaya, 2004)
» Ilmu administrasi mempunyai ruang lingkup yang lebih luas
diandingkan dengan ilmu manajemen. Tetapi manajemen berfugsi sebagai motor
penggerak berkembangnya dinamika administrasi. Keduanya mempunyai titik pandang
yang sama tentang peran manusia sebagai sumberdaya utama dalam organisasi.
» Manajemen mengandung 3 prinsip pokok yang menjadi ciri
utama penerapannya yaitu :
1.
Efisien dalam pemanfaatan sumber daya
2.
Efektif dalam memilih alternatif kegiatan untuk mencapai
tujuan organisasi.
3.
Regional dalam pengambilan keputusan manajerial.
» Untuk menerapkan manajemen yang pertama diperlukan adalah
rumusan masalah atau kendala untuk Mencapai tujuan organisasi. Masalah adalah
kesenjangan antara apa yang ingin dicapai (Visi, Misi, hasil kegiatan, tatacara
atau prosedur kerja yang diterapkan, produk, output, cakupan dan sebaginya).
» Penggunaan kata manajemen berfokus pada prosesnya yang
sistematis.
PENGERTIAN MANAJEMEN KEBIDANAN
» Manajemen kebidanan adalah metode & pendekatan pemecahan
masalah kesehatan ibu & anak yang khusu dilakukan oleh bidan di dalam
memberikan asuhan kebidanan kepada individu, keluarga & masyarakat.
» Istilah manajemen kebidanan digunakan untuk memberikan
bentuk khusus dari proses yang dilakukan oleh bidan di dalam asuhan atau
pelayanan kebidanan (DepKes, 2003)
» Metode didalam manajemen kebidanan adalah suatu cara kerja
sistematis yang memudahkan pelaksanaan kegiatan bidan dalam memecahkan masalah
kesehatan ibu & anak serta KB dalam lingkup tanggung jawabnya secara tepat
guna & berhasil guna.
» Manajemen kebidanan bagi seorang bidan dapat juga
diartikan sebagai alat yang digunakan seorang bidan untuk memecahkan masalah
kesehatan ibu & anak.
» Manajemen kebidanan dilakukan khusus oleh bidan di dalam
memberikan asuhan kebidanan dalam lingkup tanggung jawabnya. Sehingga seorang Bidan
haruslah dapat menguasai secara benar & tepat serta membudaya di lingkungan
para bidan. Kemampuan berfikir secara analitik dan kritis di dalam melihat
permasalahan & segala aspek yang mempengaruhinya diperlukan, sehingga
selanjutnya dapat secara langsung menentukan tindakan kebidanan yang efektif
untuk dilaksanakan dalam upaya menolong pasien atau kliennya.
Proses manajemen kebidanan
sesuai dengan standar yang dikeluarkan oleh American College Of Nurse Midwife
terdiri dari :
» Secara sistematis
mengumpulkan & memperbaharui dat yang lengkap & relevan dgn melakukan
pengkajian yang komprehensif terhadap kesehatan setiap klien, termasuk
mengumpulkan riwayat kesehatan & pemeriksaan fisik.
» Mengidentifikasi masalah & membuat diagnosa berdasarkan
interpretasi data dasar.
» Mengidentifikasi kebutuhan terhadp asuhan kesehatan dalam
menyelesaikan masalah & merumuskan tujuan asuhan kesehatan bersama klien.
» Memberikan informasi & support sehingga klien dapat
membuat keputusan & bertanggung jawab terhadap kesehatannya.
» Membuat rencana asuhan yang komprehensif bersama klien.
» Secara pribadi bertanggung
jawab terhadap implementasi rencana individual.
» Melakukan konsultasi, perencanaan & melaksanakan
manajemen dengan berkolaborasi & merujuk klien untuk mendapatkan asuhan
selanjutnya.
» Merencanakan manajemen terhadap komplikasi tertentu,
dalam situasi darurat & bila ada penyimpangan dari keadaan normal.
» Melakukan evaluasi bersama klien terhadap pencapaian
asuhan kesehatan & merevisi rencana asuhan sesuai dengan kebutuhan
PROSES MANAJEMEN MENURUT HELEN VARNEY (1997)
- Varney
(1997) menjelaskan bahwa proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah
yang ditemukan oleh perawat & bidan pada awal tahun 1970an.
- Proses
ini memperkenalkan sebuah metode dengan pengorganisasian, pemikiran, dan
tindakan-tindakan dengan urutan yang logis & menguntungkan baik bagi klien
maupun bagi tenaga kesehtan.
- Proses
ini menguraikan bagaimana prilaku yang diharapkan dari pemberi asuhan.
- Proses
manajemen ini bukan hanya terdiri dari pemikiran & tindakan saja melainkan
juga perilaku pada setiap langkah agar pelayanan yang komprehensif & aman
dapat tercapai. Denagn demikian proses manajemen harus mengikuti urutan yang
logis dan memberikan pengertian yang menyatukan pengetahuan, hasil temuan, dan
penilaian yang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan yang berfokus pada
manajemen klien.
- Varney
dalam bukunya menjelaskan bahwa proses penyelesaian masalah merupakan salah
satu teori yang dapat digunakan dalam manajemen kebidanan. Dalam teks book
kebidanan yang ditulisnya pada tahun
1981 proses manajemen kebidanan diselesaikan dalam 5 langkah. Namun setelah
menggunakan Varney melihat ada bebrapa hal yang penting yang perlu
disempurnakan sehingga ditambahkan 2 langkah lagi untuk menyempurnakan teori 5
langkah yang dijelaskan terdahulu.
- Varney
mengatakan seorang bidan dalam manajemen yang dilakukanya perlu lebih kritis
untuk mengantisipasi diagnosa atau masalah potensial. Dengan kemampuan yang
lebih kritis dalam melakukan analisa, bidan akan menemukan diagnosa atau
masalah potensial ini. Kadangkala bidan juga harus segera bertindak untuk
menyelesaikan masalah tertentu dan mungkin juga melakukan kolaborasi konsultasi
bahkan mungkin harus segera merujuk kleinnya. Varney (1997) kemudian
menyempurnakan proses manajemen kebidanan kebidanan menjadi 7 langkah. Ia
menambahkan langkah ke-3 agar bidan lebih mengantisipasi masalah yang
kemungkinan dapat terjadi pada kliennya.
- Verney (1997) juga menambahkan satu langkah lagi dimana bidan diharapkan
dapat menggunakan kemampuannya untuk melakukan deteksi dini dalam proses
mnajemen sehingga bila klien membutuhkan tindakan segera atau kolaborasi,
konsultasi bahkan dirujuk, segera bisa dapat dilaksanakan.
Proses
manajemen terdiri dari 7 langkah yang berurutan dimana setiap langkah
disempurnakan secara periodic. Proses dimulai dengan pengumpulan data dasar &
berakhir dengan evaluasi. Ketujuh langkah tersebut membentuk suatu kerangka
lengkap yang dapat diaplikasikan dalam situasi apapun. Akan tetapi, setiap
langkah dapat diuraikan lagi menjadi langkah-langkah yang lebih rinci & ini
bisa berubah sesuai dengan kebutuhan klien.
Langkah-langkah
tersebut sebagai berikut :
Langkah I :
Pengumpulan Data Dasar
Pada langkah ini dilakukan pengkajain dengan mengumpulkan
semua data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap ,
yaitu :
- Riwayat
kesehatan
- Pemeriksaan
fisik sesuai dengan kebutuhannya
- Meninjau catatan terbaru atau catatan sebelumnya
- Meninjau data laboratorium dan membandingkannya dengan
hasil studi.
Pada keadaan tertentu dapat terjadi langkah pertama akan
overlap dengan langkah 5 & 6 karena data yang diperlukan diambil dari hasil
pemeriksaan laboratorium atau pemeriksaan diagnostic yang lain.
Langkah II :
Interprestasi Data
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar
terhadap diagnosa atau masalah & kebutuhan klien berdasarkan interprestasi
yang benar atas dasar data-data yang telah dikumpulkan. Data dasar yang udah
dikumpulkan diinterprestasikan sehingga ditemukan masalah atau diagnostic yang
spesifik.
Langkah III :
Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah Potensial
Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau
diagnosa potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang telah
diidentifikasi.
Langkah IV :
Mengidentifikasi & Menetapkan Kebutuhan Yang Memerlukan Penanganan Segera
Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan atau
dokter dan/atau untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien.
Langkah V :
Merencanakan Asuhan Yang Menyeluruh
Pada langkah ini dilakukan perencanaan yang menyeluruh,
ditentukan langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan kelanjutan
manajemen terhadap diagnosa atau masalah yang telah diidentifikasi atau
diantisipasi, pada langkah ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat
dilengkapi.
Langkah VI :
Melaksanakan Perencanaan
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang
telah diuraikan pada langkah ke-5 dilaksanakan secara efisien dan aman.
Langkah VII :
Evaluasi
Pada langkah ini dilakukan keefektifan dari asuhan yang
sudah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar
telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan sebagaimana telah diidentifikasi
didalam masalah dan diagnosa.
REFERENSI :
1. AA. Gde Muninjay, (1997), Manajemen Kesehatan, EGC
Kedokteran, Jakarta
2. Burbst, A.August,dkk, Editor Sanur Ahmad, (2000),
Pemberdayaan Wanita Dalam Bidang Kesehatan, yayasan Essentia Medica, Yogyakarta
3. Deokes RI, (2003), Konsep Asuhan Kebidanan, Tridasi
Printer, Jakarta
4. Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia, (2003), Manajemen
Kebidanan Metode SOAP, Jakarta.
5. Pengurus Pusat IBI, (2003), 50 tahun IBI Menyongsong Masa
Depan,Jakarta
6. Varney, Helen, (1997), Varneys Midwifery,
Third Edition, UK : Jones & Barlett Publishers Internasional.
7. Wendy Rose-Neil, (2001), Panduan Lengkap Perawatan
Kehamilan, Dian Dian Rakyat, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar